Minggu, 17 September 2017

Abdullah bin Abbas, Pendamping Kecil Nabi


ISLAMONLIFE - Kisah Abdullah bin Abbas yg merupakan teman masa mini   Nabi Muhammad SAW bisa memberi kita pelajaran bagaimana menjalani kehidupan sesuai dengan ajaran Allah & pentingnya ilmu pengetahuan yg komprehensif.

Sebagai manusia, kita mempunyai banyak kekurangan yg membutuhkan panutan buat menjalani kehidupan yang kita jalani. Oleh karenanya, kita akan membaca kisah Nabi Muhammad SAW yaitu Abdullah bin Abbas dan mengambil pelajaran berharga darinya.

Abdullah bin Abbas adalah sepupu Nabi dan putra pamannya, yaitu Abbas bin Abdul Muttalib. Dia adalah salah satu teman masa kecil Nabi yang masuk Islam saat masih muda. Inilah kisah sahabat Nabi Muhammad SAW, Abdullah bin Abbas.

Sebagai seorang anak, ia sudah mendapat perhatian dari Sang Utusan Allah yang mulia itu.

Seringkali Nabi Muhammad SAW menanamkan ajaran Islam pada sahabat kecilnya ini. Suatu saat, Nabi sedang berjalan menyusuri desa. Pada saat itu, Nabi menyuruh Abbas untuk mematuhi perintah Allah kepada Allahnya.

Jika dia menjauh dari larangan-Nya maka Allah akan mendekatinya. Ketika dia mengenal Allah maka ketika berduka, Allah akan bersamanya. Jika dia membutuhkan pertolongan, maka mintalah kepada Allah. Percayalah bahwa segala sesuatu ditakdirkan oleh Allah. Jika seluruh dunia setuju untuk membantu, tapi jika Allah tidak mengizinkan, maka hal itu tidak akan terjadi.

Sebaliknya, jika semua orang berkumpul untuk menolaknya, tapi jika Allah telah memutuskan tidak terjadi, maka hal itu tidak akan terjadi. Nabi Muhammad SAW juga menyuruhnya untuk melakukan kegiatan dengan ikhlas dan iman. Kesabaran akan membawa hasil positif, kemenangan akan tercapai dengan kesabaran, dan kesuksesan melewati penderitaan, dan kemudahan itu akan datang setelah mengalami kesulitan.
Itulah nasihat Nabi kepada Abbas.
Ajaran Nabi Muhammad (SAW) ini membuat Abbas sebagai teman masa kecil yang haus akan ilmu dan setia kepada imannya. Suatu saat, dia melihat bagaimana Nabi sholat dan dia tinggal di rumah bibinya yang merupakan salah satu istri Nabi, yaitu Maimunah binti Harith. Ini yang menjadikan Abdullah bin Abbas berpengetahuan luas sejak usia muda.

Saat Rasulullah SAW akan sholat di malam hari, Abdullah segera siap menyiapkan air untuk berwudhu. Saat itu ia jelas melihat bagaimana Rasul berwudhu. Nabi menjadi imam shalat dan Maimunah ada di belakang bersama Abdullah. Saat dia berdiri di belakang Rasul, dia menjadi sering bersamanya.

Tapi tak lama kemudian, dia kembali menarik diri karena merasa tidak pantas untuk selaras dengan Nabi. Selain itu, ia juga sering mendengarkan Majelis Rasulullah. Dia selalu mendengar dan menghafal setiap ajaran yang diberikan oleh Nabi.

Ketika Rasulullah wafat, Abdullah berumur tiga belas tahun. Dia merasa kehilangna sosok yang sangat inspiratif sebagai sumber sainsnya. Namun, Abdullah tidak terlalu lama berduka dan cepat bangkit. Mulai dari tempat dia berdiri mendapatkan ilmu. Dia berniat untuk terus meningkatkan ilmu pengetahuan melalui sahabat-shabat Nabi.

Memang, dia bertanya teman-temannya ke teman yang lain, meski tidak ada yang bisa menanggapinya. Akhirnya dia hanya belajar sendiri kepada sahabat Rasul untuk bertanya tentang Islam dan Hadis. Ketulusan sahabat Rasulullah sejak kecil ini dalam belajar bisa kita lihat dari berbagai upayanya. Jika dia mendengar kabar tentang orang yang hafal satu hadits, dia langsung menemui dia untuk bertanya tentang hal itu.

Tidak hanya hafal hadits, tapi dia juga meneliti sumber hadis. Pastinya, dia pernah meminta kepada tiga puluh sahabat nabi untuk mengajukan pertanyaan. Demikian kisah Abdullah bin Abbas pendamping kecil Nabi.
Read more

Selasa, 05 September 2017

7 Peninggalan Para Nabi Yang Menggemparkan Arkeolog Dunia


1. Penemuan Kapal Nabi Nuh a.s

Pada bulan april 2010 kelompok peneliti mengumumkan bahwa mereka telah menemukan sisa kapal Nabi Nuh a.s yang berada di ketinggian 4000 meter di gunung ararat di Turki. Para peneliti ini pun berhasil masuk kedalam perahu tersebut dan mengambil foto tersebut dari beberapa spesimen. Spesimen yang mereka ambil berusia 4800 tahun dan sangat cocok apa yang digambarkan dalam sejarah. Para peneliti yang berjumlah 15 orang itu juga memamerkan sejumlah fosil perahu yang berasal dari kapal Nabi Nuh a.s seperti tambang, paku dan pecahan kayu. 

2. Penemuan Istana Nabi Daud a.s

Peneliti berasal dari Israel mengklaim telah menemukan dua bangunan besar yang pernah yang ditinggali oleh seorang raja itu yang merupakan istana dari raja atau Nabi Daud seperti yang di kisahkan dari sejumlah kitab suci seperti Al-qur'an dan Al-Kitab. Penemuan itu telah melalui proses yang panjang. Hampir setahun arkeolog menggali situs yang diyakini sebagai peninggalan Nabi Daud .

3. Tabut Perjanjian Nabi Musa a.s

Pada tahun 1982 seorang arkeolog Ron Wyatt mengaku pernah menemukan tabut tersebut di gua yirmiat di Israel, Ron Wyatt mengaku banyak mengalami kejadian supranatural pada saat menemukan tabut tersebut. Dia dan anggotanya mengaku tidak berani membukanya dan kabarnya tabut tersebut hilang secara misterius atau cuma akal-akalan arkeolog saja menyimpan tabut tersebut, entah dimana?

4. Penemuan Bagian Kereta Fir'aun di Laut Merah

Masih cerita Nabi Musa a.s, bahwa Nabi Musa a.s pernah di kejar-kejar oleh Fir'aun di Laut Merah, dengan tongkatnya beliau mampu membelah laut merah. Pada tahun 1998 silam, seorang arkeolog bernama Ron Wyatt dia ini arkeolog terkenal yang pernah menemukan tabut perjanjian mengaku telah menemukan beberapa bangkai roda kereta tempur kuno di dasar laut merah yang di duga adalah roda kereta milik Fir'aun. 
Selain  menemukan roda bangkai kereta tempur, Wyatt dan beberapa tim peneliti juga menemukan beberapa tulang manusia di tempat yang sama.Penemuan lainnya yang di dapat Wyatt adalah ditemukan poros roda dari salah satu kereta kuda yang telah di tutup batu karang dan telah ditemukan juga empat buat jeruji yang terbuat dari emas. Temuan-temuan ini memperkuat dugaan sisa-sisa perangkat tersebut dari bala tentara Fir'aun di laut merah.

5. Kitab Injil Barnabas

Tahun 2013 yang lalu dihebohkan dalam penemuan kitab Injil Barnabas yang selama ini dirahasikan oleh Turki. Injil Barnabas ini diperkirakan berumur 1500 tahun dan memakai bahasa aramaik yaitu bahasa yang diyakini yang dipakai pada zaman Nabi Isa a.s. Barnabas sendiri merupakan murid pertama Nabi Isa a.s yang sekarang lagi di teliti.

6. Situs Peninggalan Nabi Ibrahim a.s

Penelusuran tim arkeolog dari Inggris mengungkap sebuah temuan yang diyakini sebagai peninggalan Nabi Ibrahim a.s. Temuan ini diperkirakan telah berusia 4000 tahun sebagai pusat administratif masyarakat pada masa Nabi Ibrahim a.s tinggal disana sebelum akhirnya meninggalkan Kanaan. Dengan temuan ini diharapkan ada tambahan pemahaman tentang terbentuknya negara pertama, seperti diketahui kota Urr yang dikenal dahulu sebagai pusat komersial yang ditemukan pada tahun 1920-an dan tahun 1930-an.

7. Borobudur Peninggalan Nabi Sulaiman a.s ?

Para pembaca mungkin baru tahu candi Borobudur adalah peninggalan Nabi Sulaiman a.s. Candi Borobudur ada peninggalan Ratu Saba' yang nantinya jadi istri Nabi Sulaiman a.s. Nabi Sulaiman a.s adalah seorang utusan Allah SWT, yang diberikan keistimewaan dengan kemampuannya menaklukkan seluruh makhluk ciptaan Allah SWT. Seperti angin yang tunduk kekuasaannya atas izin Allah SWT. Bahkan burung dan jin mematuhi perintah Nabi Sulaiman a.s dan banyak ulama dan ahli para arkeolog mengatakan bahwa candi borobudur ini ada ketikan zaman Nabi Sulaiman a.s dan sekarang masih diperdebatkan oleh para ulama dan arkeolog.

Itulah tujuh peninggalan paran Nabi yang menggemparkan para arkeolog dunia.

Akhirnya Terungkap Misteri Segitiga Bermuda ?
Misteri mengapa banyak sekali kapal dan pesawat yang hilang di daerah segitiga bermuda, sampai saat ini masih menjadi sebuah misteri. Namum penemuan di laut Skandinavia mungkin bisa menjelaskan misteri dibalik area maut tersebut.

Dilansir dari Daily Mail, para ilmuwan telah ditemukan sebuah cekungan berupa kawah yang memiliki luas hampir 1 km dan memiliki kedalaman sejauh 150 meter, di dasar laut Barents, Norwegia. Cekungan ini dipercaya muncul dari akumulasi gas metana di perairan pantai Nowergia, yang terkenal memiliki kandungan gas alam yang tinggi.

Diperkirakan, gas metana bocor dari endapan gas alam yang berada didasar laut. Kebocoran ini akhirnya dapat menyebabkan munculnya rongga yang mampu menyemburkan gas.

Para peneliti dari Arctic University of Norway bahkan menyatakan bahwa jumlah cekungan ini tak hanya satu. Ada beberapa cekungan serupa dan menyemburkan gas metana dalam jumlah yang sangat besar pula.

Menurut mereka, semburan yang dalam skala besar mampu menjadikan ledakan ini dapat membahayakan kapal yang mungkin lewat tepat diatasnya. Dan penemuan fenomena ini, akhirnya dikaitkan dengan hilangnya kapal dan pesawat yang ada di ribuan kilometer jauhnya, yaitu segitiga bermuda yang ada di Samudera Atlantik.

Area misterius yang terbentang di antara Bermuda, Florida dan Puerto Rico ini, diyakini juga memakan korban akibat semburan gas metana dari dasar laut. Seorang ilmuwan Rusia bernama Igor Yeltsov, mampu menjelaskannya.

"Dasar laut segitiga bermuda, secara aktif terurai karena adanya gas metana. Penguraian ini terjadi dalam skala besar layaknya longsoran yang terjadi karena reaksi nuklir. Dari sana, produksi gas yang besar menyembur ke atas," ungkp Igor Yeltsov. Hal ini yang menyebabkan temperatur laut tiba-tiba memanas dan kapal tenggelam di air laut yang sudah tercampur kandungan gas yang besar tersebut, imbuhnya.

Diperkirakan, air laut yang sudah mengandung jumlah besar dari gas metana, akan berbuih dan kehilangan kemampuan untuk mengapungkan kapal. Hal ini, bahkan dapat menenggelamkan kapal secara tiba-tiba, tanpa ada peringatan sama sekali.

Sedangkan tidak ada pernah ditemukan puing-puing kapal, disebabkan oleh tercerai beraikan puing-puing akibat arus teluk. Hal ini cukup sangat mengerikan mengingat insiden di sana selalu hilang tanpa jejak.

Hal ini adalah hal yang paling logis dari berbagai alasan mengapa kapal dan pesawat bisa hilang jika melintas di atas segitiga bermuda. Sebelumnya berbagai faktor seperti anomali magnetik, cuaca mengerikan, kesalahan manusia, bahkan alien jadi kambing hitam atas berbagai insiden terkait segitiga bermuda.  
Read more

Senin, 04 September 2017

Sumayyah binti Khayyat, Teguh sampai Akhir Hayat


ISLAMONLIFE - Sejak awal, wanita sudah memainkan kiprah krusial pada sejarah Islam. Seorang perempuan   yg dikenal baik oleh umat Islam namun tidak selalu menerima banyak perhatian merupakan Sumayyah binti Khayyat. Sumayyah merupakan syahidah pertama Islam.

Tidak banyak yang diketahui mengenai Sumayyah sebelum dia sebagai Muslim, selain beliau adalah seorang budak. Dia kemudian menikahi Yasir bin Amir dan mereka memiliki seseorang putra, Ammar. Ketiganya termasuk di antara penganut agama Islam paling awal.

Yasir, seperti Sumayyah, juga terbunuh. Ammar kemudian menjadi salah satu sahabat Nabi Muhammad dan akhirnya meninggal dalam Pertempuran Siffin.

Ketika Nabi Muhammad SAW mulai berkhotbah di depan umum, mulailah muncul penganiayaan terhadap masyarakat Muslim yang masih kecil ketika itu. Yang pertama ditargetkan adalah mereka yang tidak memiliki perlindungan kesukuan. Sumayyah, Yasir, dan Ammar termasuk di antara kelompok ini. Ketiganya diikat dan dipukuli.

Sumayyah kemudian ditusuk oleh Abu Jahl, seorang pemimpin Mekah, ketika wanita mulia ini menolak untuk melepaskan imannya, menjadikannya syahidah pertama dalam Islam.

Nabi sangat terganggu oleh penganiayaan yang terjadi pada umat Islam ini, terutama terhadap keluarga Ammar. Dia berusaha menghibur keluarga Ammar dengan mengatakan dalam sebuah hadis, “Sabar oh keluarga Yasir, karena kalian ditakdirkan untuk surge,” (Sahih al-Tirmidzi).

Meskipun Sumayyah tidak cukup lama menyaksikan komunitas Muslim tumbuh, dia dikenang karena kekuatan, keberanian, dan keyakinannya pada masa ketika orang-orang Muslim dianiaya. Dia sangat penting karena komitmennya yang luar biasa terhadap keyakinannya akan menghilangkan citra wanita Muslim saat ini bahwa mereka tertindas dan tidak memiliki pilihan dalam hal bagaimana mereka menjalankan iman mereka.

Sumayyah memilih untuk menjadi seorang Muslim dan berdiri melawan orang-orang Mekah, bahkan mempertaruhkan nyawanya, dan memiliki kekuatan yang akan mengilhami pria dan wanita Muslim di kemudian hari saat mereka berjuang untuk membangun sebuah komunitas Muslim.

Karena itulah dia dianggap sebagai panutan bagi semua umat Islam.
Read more

Rasulullah dan Pengemis Yahudi Buta


ISLAMONLIFE - Di sudut pasar Madinah ada seorang pengemis Yahudi buta yang setiap harinya selalu berkata kepada setiap orang yang mendekatinya, “Jangan dekati Muhammad, dia itu orang gila, dia itu pembohong, dia itu tukang sihir, apabila kalian mendekatinya maka kalian akan dipengaruhinya.”

Namun, setiap pagi Muhammad Rasulullah noticed mendatanginya dengan membawakan makanan. Tanpa berucap sepatah kata pun, Rasulullah menyuapkan makanan yang dibawanya kepada pengemis itu, sedangkan pengemis itu tidak mengetahui bahwa yang menyuapinya itu adalah Rasulullah Muhammad—orang yang selalu ia caci maki dan sumpah serapahi.

Rasulullah saw melakukan hal ini setiap hari sampai beliau wafat.

Setelah wafatnya Rasulullah saw praktis tidak ada lagi orang yang membawakan makanan setiap pagi kepada pengemis Yahudi buta itu.

Suatu hari Abu Bakar berkunjung ke rumah anaknya Aisyah, yan g tidak lain tidak bukan merupakan istri Rasulullah. Ia bertanya kepada anaknya itu, “Anakku, adakah kebiasaan Rasulullah yang belum aku kerjakan?”

Aisyah menjawab, “Wahai ayah, engkau adalah seorang ahli sunnah dan hampir tidak ada satu kebiasaannya pun yang belum ayah lakukan kecuali satu saja.”

“Apakah itu?” tanya Abu Bakar penasaran. Ia kaget juga karena merasa sudah mengetahui semua kebiasaan Rasulullah semasa hidupnya.

“Setiap pagi Rasulullah selalu pergi ke ujung pasar dengan membawakan makanan untuk seorang pengemis Yahudi buta yang ada di sana,” kata Aisyah.

Keesokan harinya Abu Bakar RA pergi ke pasar dengan membawa makanan untuk diberikan kepada pengemis itu. Abu Bakar mendatangi pengemis itu lalu memberikan makanan itu kepadanya.

Ketika Abu Bakar mulai menyuapinya, si pengemis marah sambil menghardik, “Siapakah kamu?”

Abu Bakar menjawab, “Aku orang yang biasa.”

“Bukan! Engkau bukan orang yang biasa mendatangiku,” bantah si pengemis buta itu dengan ketus. “Apabila ia datang kepadaku tidak susah tangan ini memegang dan tidak susah mulut ini mengunyah. Orang yang biasa mendatangiku itu selalu menyuapiku, tapi terlebih dahulu dihaluskannya makanan tersebut setelah itu ia berikan padaku.”

Abu Bakar tidak dapat menahan air matanya, ia menangis sambil berkata kepada pengemis itu, “Aku memang bukan orang yang biasa datang padamu. Aku adalah salah seorang dari sahabatnya. Orang yang mulia itu telah tiada. Ia adalah Muhammad Rasulullah saw.”

Seketika itu juga kaget pengemis itu. Ia pun menangis mendengar penjelasan Abu Bakar, dan kemudian berkata, “Benarkah demikian? Selama ini aku selalu menghinanya, memfitnahnya, ia tidak pernah memarahiku sedikitpun. Ia mendatangiku dengan membawa makanan setiap pagi, ia begitu mulia…. ”

Pengemis Yahudi buta tersebut akhirnya bersyahadat di hadapan Abu Bakar saat itu juga dan sejak hari itu menjadi Muslim.
Read more

Minggu, 27 Agustus 2017

Falsafah Shalat Lima Waktu


ISLAMIONLIFE - Apa sebenarnya makna berdasarkan shalat 5 ketika? Shalat 5 ketika sebenarnya adalah citra dari aneka macam kondisi kita yang bhineka sepanjang hari. Kita melewati lima tahapan kondisi dalam saat sedang mengalami musibah dan fitrat alamiah kita menuntut bahwa kita harus melewatinya. Pertama, merupakan saat kita mendapat citra bahwa kita akan menghadapi musibah. Sebagai model, bayangkan terdapat surat panggilan bagi kita buat menghadap ke suatu pengadilan. Kondisi pertama ini akan eksklusif meruyak rasa kenyamanan dan keteduhan kita. Kondisi misalnya menerima surat panggilan pengadilan ini mirip menggunakan waktu saat mentari  mulai menggelincir. Sejalan menggunakan kondisi keruhanian tersebut ditetapkanlah shalat Dhuhur yaitu waktu matahari mulai menggelincir.

Kita mengalami kondisi kedua ketika kita sepertinya mendekat kepada tempat musibah terjadi. Sebagai contoh, setelah ditahan berdasar surat panggilan, tiba waktunya kita diajukan ke hadapan hakim. Pada saat demikian kita merasakan kegalauan perasaan dan beranggapan bahwa semua rasa keamanan telah meninggalkan diri kita. Kondisi seperti itu mirip dengan keadaan ketika sinar matahari mulai suram dan manusia bisa melihat matahari secara langsung serta menyadari bahwa sebentar lagi matahari itu akan terbenam. Sejalan dengan kondisi keruhanian seperti itu maka ditetapkanlah shalat Ashar.

Kondisi ketiga adalah keadaan ketika kita merasa kehilangan segala harapan memperoleh keselamatan dari musibah. Sebagai contoh, setelah mencatat bukti-bukti tuntutan yang akan membawa kehancuran diri kita, kita didakwa dengan bentuk pelanggaran dimana telah disiapkan surat dakwaan. Pada saat demikian, kita merasa sepertinya kehilangan semua indera dan mulai berfikir menganggap diri sebagai narapidana. Kondisi seperti itu mirip dengan saat ketika matahari terbenam dan harapan melihat terang hari sudah pupus karenanya. Diperintahkanlah shalat Maghrib yang sejalan dengan kondisi keruhanian demikian.

Kondisi keempat adalah ketika kita ditimpa musibah secara langsung dimana kegelapannya yang kelam telah menyelimuti diri kita. Sebagai contoh, setelah pembacaan bukti-bukti maka kita sepertinya lalu divonis dan diserahkan untuk dipenjarakan. Kondisi seperti itu mirip dengan keadaan malam ketika semuanya diselimuti kegelapan yang kelam. Untuk kondisi keruhanian seperti itu ditetapkanlah shalat Isya.

Setelah menghabiskan satu kurun waktu dalam kegelapan dan penderitaan, datanglah rahmat Ilahi yang meluap mengemuka dan menyelamatkan kita dari kegelapan dengan datangnya fajar yang menggantikan kegelapan malam dimana sinar pagi mulai muncul. Shalat Subuh ditetapkan untuk kondisi keruhanian seperti itu.

Berdasarkan kelima kondisi yang berubah terus tersebut maka Allah s.w.t. telah mengatur shalat lima waktu bagi kita. Dengan demikian kita bisa memahami bahwa shalat tersebut diatur waktunya bagi kemaslahatan kalbu kita sendiri. Bila kita menginginkan keselamatan dari segala musibah, janganlah kita sampai mengabaikan shalat lima waktu karena semua itu merupakan refleksi dari kondisi internal dan keruhanian kita. Shalat merupakan obat penawar bagi segala musibah yang mungkin mengancam. Kita tidak pernah mengetahui keadaan bagaimana yang dibawa oleh hari berikutnya. Karena itu sebelum awal hari, mohonlah kepada Tuhan kita yang Maha Abadi agar hari tersebut menjadi sumber kemaslahatan dan keberkatan bagi kita.
Read more

Menghilangkan Dosa Dengan Tobat dan Istighfar


ISLAMONLIFE - Apakah Dosa itu dan bagaimana cara menghilangkannya. Umat Kristen dengan doktrin penebusan dosanya meyakini bahwa dosa manusia sudah ditebus sang darah Yesus pada tiang salib. Manusia terlalu kotor & tidak mampu menghilangkannya dengan kekuatan sendiri, hanya Yesuslah yg sanggup menebus segala kesalahan. Namun Islam nir mengajarkan konsep penebusan dosa tersebut tetapi Islam mengajarkan dosa mampu dihilangkan dengan tobat. Allah menciptakan manusia nir hanya diberikan segala kemampuan jasmaniah melainkan sudah dilengkapi jua kekuatan rohaniah, termasuk ketika beliau berdosa insan sebenarnya sudah diberi kemampuan buat bangkit, dengan bertobat & menebusnya dengan kebaikan yg lebih banyak.

Hakikat dosa bukanlah bahwa Allah menciptakan dosa lalu kemudian sesudah ribuan tahun baru terpikir oleh-Nya untuk pengampunan dosa, tidak; tetapi sebagaimana lalat memiliki dua sayap, di satu sayapnya terdapat penawar dan di sebelahnya terdapat racun, demikian pula pada manusia ada dua 'sayap' satu sayap maksiat dan yang satu lagi sayap penyesalan. 


Tobat merupakan bukti perasaan menyesal. Ini sudah merupakan kaidah umum bahwa jika seseorang memukul orang lain maka sesudahnya ia akan menyesal dan merasa bersalah, seolah-olah kedua sayapnya mengepak secara bersamaan, yaitu ketika racun beraksi terdapat pula antidotnya. Kini pertanyaannya adalah mengapa dosa itu dibuat, mengapa manusia tidak diciptakan saja menjadi suci semua tanpa cela sebagaimana pikiran orang-orang Kristen. Jawabannya adalah kendatipun ia racun namun karena terdapat sifat mematahkan di dalamnya, maka ia memiliki fungsi sebagai penawar. Racun juga apabila sudah melalui sebuah proses maka itu akan berfungsi sebagai obat. Dari racun-racun seperti itu banyak sekali diramu menjadi obat-obatan. Dari suatu kesalahan seorang dapat belajar sehingga menjadi insan yang lebih kuat, yang lebih awas. 

Jika tidak ada dosa maka akan muncul racun yang lain, yaitu racun keangkuhan yang dengan itu akan menghancurkan manusia. Jadi tobat akan berfungsi menghilangkannya. Tobat akan menghindarkan manusia dari bahaya takabur dan ujub. 

Bertobat Dengan Memperbanyak Istighfar
Sebagai seorang mukmin mestilah kita memperbanyak istighfar dan tobat kepada Allah. Jika satu sayap sudah mengepak, artinya kita telah diperingatkan untuk kembali kepada Allah meminta ampun, dan selanjutnya memperbaiki kesalahan dengan tidak mengulanginya dan menggantinya dengan kebaikan-kebaikan yang baru. Jika junjungan kita yang Mulia Nabi Muhammad saw saja masih beristighfar setidaknya 70 kali sehari, maka apalagi kita yang seharusnya melakukan lebih banyak lagi. Tobat itu tidak berarti hanya berlaku kepada orang yang pada saat itu melakukan dosa, tetapi tobat juga belaku untuk setiap kondisi sebagai penghadang dari potensi dosa yang bisa saja terjadi kemudian hari. Ia akan menjadi pelindung, yaitu kita yang mengenali dosa itu sebagai dosa maka ia akan lebih berhati-hati untuk menjauhi dosa tersebut. 

Jika kita dengan kesungguhan hati menangis memohon ampunan kepada Allah, maka Allah dengan sifat Ghofurnya akan memaafkan kita. Seseorang yang terus beristighfar maka hatinya akan melihat dosa itu sebagai suatu hal yang jijik dan ia tidak ingin mendekatinya. 

Secara alami umat Islam telah tertanam rasa jijik akan daging babi, padahal ribuan perbuatan lainnya yang kotor tetap saja dilakukan. Jadi hikmahnya adalah Allah telah meletakkan contoh rasa jijik dan rasa tidak suka kepada daging babi, maka rasa itu jugalah yang harus ditumbuhkan kepada setiap perbuatan dosa. Dan hal itu bisa dilakukan dengan tobat dan memperbanyak istighfar. 

Jika dalam diri manusia telah tertanam rasa benci pada dosa dan kemudia mengayunkan langkahnya kepada perbaikan diri, maka lama kelamaan segenap keburukannya akan menjauh. 

Yakinlah bahwa di dalam tobat terdapat buah-buah yang berlimpah. Ini merupakan sumber mata air keberkatan. Pada hakikatnya para wali dan orang-orang saleh adalah mereka yang bertobat dan kemudian mereka terus istiqomah dalam tobatnya. 

Oleh karena itu kita harus tingkatkan tobat kita kita jadikanlah amal kita mendatangkan ridho sang Pemilik kita. Ingatlah bahwa hukuman dari kekeliruan akidah kita akan diputuskan di akhirat nanti, keputusan menjadi orang Hindu atau Kristen atau menjadi orang Islam. Tetapi orang yang aniaya yang bergelimang dosa dan pelanggaran, di dunia ini juga ia akan mendapatkan hukuman.

Sabda Nabi saw berikut kiranya dapat menjadikan kita hamba-hamba yang bertobat dan memperbaiki diri.

"Allah lebih senang kepada orang yang bertobat daripada orang yang haus menemukan air, orang yang mandul lalu punya anak, dan orang yang tersesat lalu menemukan jalan. Dan barangsiapa bertobat kepada Allah dengan tobat yang baik, maka Allah membuat lupa dua malaikat yang mengawasi amal tersebut (Rakid dan Atid), seluruh anggota badannya, dan tempat dalam tanah (kubur) terhadap kesalahan-kesalahan orang yang tobat dan dosa-dosanya." (HR Ibnu Abbas)

Semoga Allah menerima tobat kita. 
Read more

Bilal Bin Rabah Simbol Kesetaraan Sosial Islam


ISLAMONLIFE - Bilal Bin Rabah ra adalah galat satu nama yg paling populer dalam sejarah Islam. Seorang budak Negro menurut Habsyah (Ethiopia), Bilal adalah bukti nyata dari penghormatan Islam terhadap kesetaraan sosial, anti rasisme dan keadilan sosial.

Lahir pada 680 Masehi di Mekkah, bersama orang tuanya - Rabah dan Hamamah - Bilal juga menjadi budak dari Umayyah bin Khalaf, seorang musuh Islam.

Ketika Umayyah mendengar bahwa Bilal masuk Islam, ia menyiksanya dan memaksanya untuk melepaskan keimanan barunya. Tetapi dengan penuh kecintaan kepada Nabi Muhammad saw dan Islam, Bilal tetap teguh dalam keimanannya. Meskipun ia disiksa dengan kejam ia terus mengatakan "Ahad, Ahad." (Allah itu satu, Allah itu satu).

Ketika Nabi Muhammad saw mengetahui tentang penganiayaan yang dialami Bilal, ia mengutus Abu Bakar ra, yang menebusnya dari sang penindas dan membebaskannya dari perbudakan. Kebebasan ini adalah hadiah pertama Islam kepada Bilal. Khalifah Kedua Umar Bin Khattab menghormati Bilal dengan menyebutnya sebagai Sayyidina (pemimpin kami).

Bilal menjadi salah seorang sahabat yang paling dipercaya dan setia kepada Nabi Muhammad saw. Beliau termasuk orang yang pertama masuk Islam. Bilal ikut hijrah bersama Nabi Muhammad saw ke Madinah dan ikut dalam pertempuran-pertempuran besar termasuk perang Badar, Uhud, Khandaq dll. Saat Perang Badar, ia berhashil membunuh musuh Islam dan orang yang telah memperbudak dan menindasnya - Umayyah.

Nabi Muhammad saw adalah orang pertama yang menyatakan kesetaraan diantara manusia dalam sejarah dunia 1400 tahun yang lalu. Dihadapan lebih dari 120.000 sahabat saat haji, beliau menyatakan:

"Wahai para manusia, ingatlah sesungguhnya Tuhan kalian itu satu, dan bapak kalian itu satu. Ingatlah, tidak ada keunggulan orang Arab atas orang ajam/asing, dan tidak bagi orang ajam atas orang Arab, tidak bagi orang kulit putih atas kulit hitam, dan tidak bagi orang kulit hitam atas kulit putih kecuali taqwa."

Nabi memilih Bilal menjadi salah satu sahabat yang mulia. Munculnya Bilal sebagai seorang yang menonjol dalam sejarah Islam adalah bukti pentingnya pluralisme dan kesetaraan ras dan sosial dalam Islam.

Saat Abdullah bin Ziyad menceritakan bahwa ia telah bermimpi diajari metode dan kalimat Azan, Nabi Muhammad saw menyukainya dan menunjuk Bilal sebagai orang pertama yang mengumandangkan azan di Madinah dengan bacaan tersebut. Ketika Umar ra mendengar azan, ia bergegas mendatangi Nabi Muhammad saw dan mengatakan kepada beliau bahwa ia juga bermimpi azan dengan bacaan yang sama. Dengan demikian azan dikumandangkan pertama kali oleh Bilal. Nabi saw menunjuknya sebagai Muazzin Rasul.

Karena Bilal merupakan orang Afrika pertama yang memeluk Islam, umat Islam Afrika masih merasa bangga dengan kehormatan yang diberikan kepada orang Afrika tersebut.

Kehormatan besar lainnya bagi Bilal adalah setelah Fatah Mekkah pada 8 Hijriah. Ketika kota Mekkah menyerah dan semua orang baik Muslim dan non Muslim berkumpul di suatu halaman, Nabi saw meminta Bilal untuk menaiki atap Ka'bah dan mengumandangkan azan dari atasnya. Ini adalah azan pertama yang dikumandangkan di Mekkah al-Mukarromah.

Begitulah pengabdian Bilal di dalam Islam dan pencapaian kerohanian yang ia dapatkan.

Suatu kali Nabi Muhammad saw bersabda:

    "Wahai Bilal, perbuatan khusus apa yang telah engkau lakukan sehingga saya mendengar suara langkahmu berjalan di depanku di Surga." Bilal menjawab, "Setiap kali saya berwudhu, saya melaksanakan shalat dua rakaat sebagai Tahiyyatul Wudhu." 

Bilal merupakan seorang Ashabssuffah. Istilah Ashabussuffah adalah sebutan kepada para sahabat yang tinggal di beranda, disamping masjid Nabi saw di Madinah setelah hijrah dan mempelajari ilmu-ilmu agama disana.

Sejak Bilal mendapatkan kehormatan menjadi salah satu Suffa, ia mengumpulkan banyak hadists Nabi saw. Sekitar 20 ulama merupakan bagian dari Ashabussuffa, diantaranya Usamah bin Zaid, Bara Bin Azib dan Abdullah bin Umar.

Ketika Raja Najasyi dari Habsyah mengirim tiga tombak sebagai hadiah kepada Nabi Muhammad saw, Nabi saw memberikannya kepada Umar, Ali, dan Bilal yang menggunakan tombak untuk membenarkan arah shalat.

Bilal di Syiria


Setelah Nabi Muhammad saw wafat, Bilal merasa sulit untuk menghabiskan waktu di Madinah tanpa Nabi tercinta (saw). Dia meminta kepada Khalifah Abu Bakar untuk membiarkannya pergi ke Syiria untuk berjihad. Dan disana ia menghabiskan sisa waktu hidupnya. Ia mengumandangkan azan hanya dua kali setelah itu. Yang pertama adalah ketika Khalifah Umar bin Khattab datang ke Syiria dan kedua kalinya ketika ia mengunjungi makam Nabi Muhammad saw di Madinah. Setelah mendengar suara azannya orang-orang menangis, karena mengingat masa-masa kehidupan Nabi Muhammad saw.

Bilal meninggalkan Madinah untuk pergi ke Syiria (kemudian Syam) dan tinggal disana. Ketika Khalifah Umar mengunjungi Baitul Maqdis (Yerusalem), ia meminta Bilal untuk mengumandangkan azan. Dan ketika ia mengumandangkan Azan, para sahabat menangis tersedu-sedu teringat masa lalu. Diriwayatkan bahwa Khalifah Umar menangis yang mana ia belum pernah menangis seperti itu sebelumnya.

Ketika Bilal berada di Syiria, ia melihat dalam mimpi Nabi Muhammad saw berkata kepadanya "Wahai Bilal, mengapa engkau tidak mengunjungiku". Ia kemudian langsung bergegas ke Madinah dan menyampaikan shalawat dan salam di makam Nabi saw sambil menangis dan menempelkan wajahnya ke makam Rasul.

Ketika ia melihat Hassan dan Husain, cucu Nabi saw, ia langsung merangkul mereka. Atas permintaan mereka, Bilal mengumandangkan azan dengan suara gemetar dan berlinangan air mata. Mendengar Azannya Bilal, orang-orang berdatangan ke Masjid Nabawi. Ini adalah azan terakhirnya di Madinah.

Bilal menghabiskan hari-hari terakhirnya di Syiria. Beliau wafat pada 18 Hijriah pada usia 64 tahun dan dimakamkan di Bab-al-Sagheer dekat Jama Umavi di Damaskus. Ia melayani Nabi saw selama 25 tahun.

Islam telah mengangkat derajatnya pada tingkat seperti yang Umar bin Khattab memanggilnya sebagai Sayyidina (pemimpin kami).

Di saat-saat pembaringan terakhirnya, istrinya Hind menangis, 'wa hazana' (suatu kesedihan yang besar) dan Bilal menjawab, Wa Tarabaa' (suatu sukacita yang besar); "Besok saya akan berjumpa dengan orang yang saya cintai - Muhammad saw dan para sahabatnya."
Read more