Assalamu'alaikum Ustadz.
Saya seorang perempuan dari salah satu kota di Jawa Timur. Saya Muslimah dan pernah melakukan zina. Saya dulu waktu remaja pacaran. Dan hampir beberapa dari mantan saya, saya melakukan zina dengannya. Terakhir adalah tahun 2015 saya berhenti melakukan perbuatan tersebut. Saya sedih Ustadz, sebab saya berkeinginan sekali untuk bertaubat. Mengingat perbuatan saya yang dulu, saya sungguh menyesal.
Tapi saya terkadang masih tergoda untuk melakukan perbuatan zina pada diri saya sendiri. Sekarang saya benar benar ingin menguatkan iman saya. Apakah yang harus saya lakukan Ustadz? Apakah saya harus menghindari semua teman laki laki saya? Dan terkadang saya juga menyalahkan penggunaan sosial media. Saya sungguh menyesal ustadz, saya merasakan akibat dari perbuatan yang telah saya lakukan. Ustadz, Mohon pencerahannya. Terima Kasih. (AT)
Jawaban :
Wa'alaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh
Saudariku yang dirahmati Allah, kami senang ada keinginankuat dari Saudari untuk bertaubat. Karena zina merupakan dosa besar yang balasannya memang akan Allah tampakkan sejak di dunia.
"Dua kejahatan akan dibalas oleh Allah ketika di dunia ; zina dan durhaka kepada orang tua" (HR. Thabrani)
Yang hendaknya Anda lakukan setelah menyesali perbuatan maksiat adalah berkomitmen dengan tegas untuk tidak pernah mengulanginya lagi serta isi hari-hari Anda selanjutnya dengan amalan-amalan shalih yakni dengan meningkatkan kualitas ibadah kepada Allah, seperti shalat, memperbanyak puasa sunnah, bersedekah, membaca dan merenungkan makna al-Qur'an dan sebagainya.
Kami kurang mengerti maksud zina terhadap diri sendiri yang Anda ceritakan itu. Apakah maksudnya mastrubasi? Kalau memang iya, segera tinggalkan hal tersebut. Meski berbeda dengan zina dengan laki-laki, namun tetap saja aktivitas tersebut memunculkan gejolak syahwat yang diharamkan. Karena itu, alihkan perhatian Anda dengan aktivitas yang bermanfaat karena Anda sudah dewasa.
Bila Anda sudah bekerja, fokuslah pada pekerjaan Anda yang bermanfaat serta sisihkan sebagian hasil kerja Anda pada kaum yang membutuhkan. Lihatlah orang-orang sekeliling kita yang begitu sulit perjuangannya untuk bertahan hidup. Dengan begitu, harapannya kita menjadi hamba yang bersyukur atas nikmat yang telah Allah berikan, serta malu untuk berbuat maksiat kepada-Nya.
Selain itu, dekati lingkungan orang-orang yang shalih, serta sebaiknya buatlah jarak dengan orang-orang yang menurut Anda memberikan dampak yang buruk bagi Anda. Boleh saja Anda off dulu dari sosial media bila dirasa memang lebih banyak memberikan madharat.
Sedangkan untuk berteman dengan laki-laki, memang perlu ada jarak. Bila bukan karena urusan pekerjaan, studi atau hal yang mubah lainnya, hendaknya hindari komunikasi terlalu jauh dengan laki-laki yang bukan mahram kita. Hindari pula komunikasi yang mengarah pada munculnya syahwat, karena hal itu memang godaan dari Syaitan.
Selain hal-hal di atas, yang perlu terus kita lakukan adalah berdo'a, memohon kepada Allah agar melimpahkan taufik serta petunjuk kepada kita menuju jalan yang lurus. Memohon agar Allah memantapkan hati kita pada ketaatan.